Belitung Island: Harmony of Nature and Science

Pulau Belitung : Harmoni Alam dan Ilmu Pengetahuan
Kunjungan ke Desa Batu Bedil, Belitung
Pada Hari Senin (28/4) diadakan pertemuan warga di Desa Batu Bedil, Belitung yang dihadiri oleh Kepala Desa Bapak Sukiman, ketua pengurus usaha bersama beserta para anggotanya. Dari Jakarta, turut pula hadir perwakilan dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan Yayasan Tahija. Pertemuan dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB.
Field Visit to Batu Bedil Village, Belitung
On Monday (28/4) there was a community meeting that held in Batu Bedil Village, Belitung, attended by the Village Head Mr. Sukiman, and the chairman of the joint business management along with its members. There also representatives from the Yayasan Konservasi Alam Nusantara and Tahija Foundation from Jakarta attended the meeting. The meeting started at 10:00 AM and lasted until 2:00 PM WIB.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai hal terkait perkembangan desa serta program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa dan pelestarian lingkungan sekitar dibahas secara mendalam. Diskusi mencakup topik-topik seperti pengelolaan sumber daya alam, peningkatan ekonomi lokal melalui usaha bersama, dan strategi konservasi lingkungan.
During the meeting, various topics were discussed regarding village development and programs to improve the welfare of village residents as well as environmental conservation efforts around the area. The discussion covered topics such as natural resource management, enhancing the local economy through joint ventures, and environmental conservation strategies.
Setelah sesi diskusi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan menyusuri sungai ke arah hulu untuk melihat kondisi tanaman Mangrove yang telah lama tumbuh di daerah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati langsung kondisi ekosistem mangrove dan merencanakan langkah-langkah konservasi yang lebih efektif.
After the discussion session ended, activities continued with a river tour upstream to observe the condition of Mangrove plants that have long existed in that area. This activity aimed to directly observe the mangrove ecosystem and plan more effective conservation measures.
Kunjungan ke Bukit Peramun: Keindahan Alam yang Dikelola oleh Masyarakat
Pada hari Selasa (29/4) kunjungan dilanjutkan ke Bukit Peramun, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Pulau Belitung, dimana telah menjadi destinasi favorit bagi para pecinta alam dan petualang. Dikelola oleh kelompok swadaya masyarakat yang bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kehutanan Provinsi Bangka Belitung dan didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Belitung, Bukit Peramun menawarkan pengalaman yang unik dan mendalam tentang keindahan alam Indonesia.
Visit to Bukit Peramun: A Community-Managed Natural Wonder
On Tuesday (29/4) the visit continued to Bukit Peramun, located in Belitung Island, has become a favourite destination for nature lovers and adventurers. Managed by a community group in collaboration with the local Province Bangka Belitung Forestry Office and supported by the Belitung regional government, Bukit Peramun offers a unique and immersive experience of Indonesia’s natural beauty.
Sejarah dan Pengelolaan
Pengelolaan Bukit Peramun dimulai sekitar tujuh tahun yang lalu. Kelompok swadaya masyarakat setempat mengambil inisiatif untuk mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Dengan dukungan dari Kantor Kehutanan dan pemerintah daerah, mereka berhasil mengubah Bukit Peramun menjadi kawasan yang terawat dan menarik bagi wisatawan.
History and Management
The management of Bukit Peramun began approximately seven years ago. A local community group took the initiative to develop this area into a sustainable tourist destination. With support from the Forestry Office and the regional government, they successfully transformed Bukit Peramun into a well-maintained and attractive area for tourists.
Dukungan CSR
Selama perjalanan tujuh tahun ini, Bukit Peramun telah mendapatkan dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai organisasi dan perusahaan. Dukungan ini sangat penting dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas di kawasan tersebut. Berkat CSR, Bukit Peramun kini memiliki jalur trekking yang aman, area perkemahan, dan fasilitas lainnya yang memadai untuk mendukung kegiatan wisata.
CSR SupportOver the past seven years, Bukit Peramun has received Corporate Social Responsibility (CSR) support from various organizations and companies. This support has been crucial in developing infrastructure and facilities in the area. Thanks to CSR, Bukit Peramun now has safe trekking paths, camping areas, and other adequate facilities to support tourism activities.
By: Rigoen Heavensbee (Yayasan Tahija)